Kamis, 29 Desember 2016

TECHNOPARK di Bantaeng, Triple Helix Model (A,B,G) atau Quadruple Helix Model.( A,B,G,C)?


Zona pengembangan komoditas di Technopark Bantaeng

Technopark di Bantaeng sebagai pusat perbenihan adalah contoh unik untuk sebuah pengembangan kawasan technopark  dengan zona terkoneksi dimana kawasan perbenihan berada di beberapa lokasi yang terpisah namun saling terkoneksi. Adapun lokasi/zona produksi benih tersebut mayoritas dimiliki dan di usahakan oleh masyarakat setempat (petani). Disini peran masyarakat sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya usaha untuk mewujudkan Technopark Bantaeng sebagai pusat perbenihan di kawasan Indonesia bagian Timur.  Dalam tataran ini   Triple Helix Model (A,B,G) dianggap kurang  karena ada satu elemen yang belum terwakili , yakni keterlibatan aktif masyarakat atau komunitas. Model ini juga memperlihatkan bahwa masyarakat lebih sebagai objek dari hasil inovasi. Padahal, masyarakat juga dapat memiliki kemampuan sebagai subjek atau penghasil atau pemberi ide/pengetahuan/teknologi dalam sebuah sistem inovasi sehingga Quadruple Helix Model. A,B,G,C dianggap lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar dan sarannya

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.