Minggu, 06 Maret 2016

Pendekatan Partisipatif Kepada Petani Talas Satoimo

By Ahmad Suhendra

Di Kabupaten Bantaeng, saat ini benih satoimo (talas safira) sebagian besar dipasok dari Balai benih Hortikultura Loka di Desa Bonto Marannu Kecamatan Uluere, berupa talas G0 dan G1 yang merupakan umbi generasi pertama yang dihasilkan dari kultur jaringan. Talas G0 yang di hasilkan melalui beberapa tahap sedangkan waktu yang dibutuhkan dari mulai tanam sampai panen sekitar 6 bulan untuk menghasilkan genotip G1 (generasi pertama). Tingginya permintaan bibit yang berkualitas hasil kultur jaringan genotip G1 masih sulit dipenuhi oleh Balai Benih Hortikultura di Uluere Bantaeng, sehingga petani melakukan pembibitan sendiri lewat umbi yang mereka sisihkan sebagian pada saat panen untuk digunakan kembali pada saat musim tanam tiba. Kendala yang dihadapi petani adalah umur simpan umbi yang relatip pendek dan disaat musim tanam (awal musim hujan) umbi untuk benih yang mereka simpan banyak yang busuk. Video diatas adalah hasil wawancara dengan salah seorang petani talas satoimo dari Ds. Bonto Daeng, yang berharap ada teknologi yang mampu memperpanjang umur simpan umbi untuk benih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar dan sarannya

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.