Sabtu, 14 Januari 2017

INNOVATOR VS IMITATOR




Innovator tidak selalu menciptakan sesuatu produk yang harus sama sekali baru, tindakan innovatif dari innovator bisa merupakan  tindakan adaptasi dari sebuah imitasi (sesuatu yg tidak baru), artinya dia mengerti apa yang akan dilakukan dan dapat melihat kekeliruan orang lain serta mengenali perilaku tertentu yang berakibat pada keberhasilan atau kegagalan. Sehingga dengan cara yang demikian ini, innovator akan selalu berusaha  mengadopsi beberapa bagian dari proses yang menguntungkan dan menggantikan bagian yang cacat. Sedangkan imitasi  produk imitator, hanyalah  sebuah salinan (copy) tanpa pemahaman.

Kamis, 29 Desember 2016

TECHNOPARK di Bantaeng, Triple Helix Model (A,B,G) atau Quadruple Helix Model.( A,B,G,C)?


Zona pengembangan komoditas di Technopark Bantaeng

Technopark di Bantaeng sebagai pusat perbenihan adalah contoh unik untuk sebuah pengembangan kawasan technopark  dengan zona terkoneksi dimana kawasan perbenihan berada di beberapa lokasi yang terpisah namun saling terkoneksi. Adapun lokasi/zona produksi benih tersebut mayoritas dimiliki dan di usahakan oleh masyarakat setempat (petani). Disini peran masyarakat sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya usaha untuk mewujudkan Technopark Bantaeng sebagai pusat perbenihan di kawasan Indonesia bagian Timur.  Dalam tataran ini   Triple Helix Model (A,B,G) dianggap kurang  karena ada satu elemen yang belum terwakili , yakni keterlibatan aktif masyarakat atau komunitas. Model ini juga memperlihatkan bahwa masyarakat lebih sebagai objek dari hasil inovasi. Padahal, masyarakat juga dapat memiliki kemampuan sebagai subjek atau penghasil atau pemberi ide/pengetahuan/teknologi dalam sebuah sistem inovasi sehingga Quadruple Helix Model. A,B,G,C dianggap lebih baik.

Senin, 19 Desember 2016

PHOTO KEGIATAN SEREMONIAL MONEV 8-12-2016 TECHNOPARK DI BANTAENG

  1. Rapat Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Technopark tahun 2016, dilaksankan di Kantor Bupati  ( Ruang  Pola ) Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
  2. Penyerahan secara simbolis kunci kantor sementara Teknopark dari ibu ketua Penggerak PKK kepada  Kepala BAPPEDA  merangkap Kepala Koordinator Pembangunan Technopark di Kab.Bantaeng
  3. Penyerahan hasil kaji terap teknologi pengolahan hasil (pasca panen) dan Desain Kemasan Produk Olahan Ikan kepada 10 UKM binaan Dinas Perikanan Kabupaten Bantaeng oleh Ibu Bupati Kabupaten Bantaeng sebagai Ketua Penggerak PKK
  4. Launching dan penyerahan Logo dan Website Bantaeng Technopark oleh DR.Iwan Sudrajat Direktur PTKS-BPPT kepada Ibu Qolby Kepala Pelaksana Tugas Technopark 
  5. Penyerahan bibit jagung BR-4 dan piagam technopreneur Technopark di Bantaeng 2016 kepada koperasi produsen benih tanaman pangan “Eremattika” oleh Ir. Sutardjo, MSi Kepala Program 
  6. Penyerahan benih ikan nila yang ke-500.000 kepada petani pembesaran oleh  Ir.Arief Arianto MSc, Direktur PTPP-BPPT 


Sabtu, 10 Desember 2016

CAPAIAN KINERJA BANTAENG TECHNOPARK 2016


Hingga akhir Nopember 2016, Bantaeng Technopark dengan cita citanya untuk menjadi pusat benih kawasan Indonesia Timur tahun 2019,  secara konsisnten terus melakukan inovasi dalam mewujudkan cita cita tersebut. Membangun Link dengan pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang,Pengusaha dan Calon Pengusaha. 

Kegiatan pada tahun 2016 ini sebagian besar masih bertumpu pada  penguatan UPTD yang ada di Kab.Bantaeng, khususnya perbenihan tanaman pangan, hortikultura, perikanaan dan peternakkan. UPTD adalah salah satu alat kelengkapan/mitra technopark , mengingat technopark yg di kembangkan ini mempunyai kekhasan tersendiri yaitu tidak terpusat pada satu kawasan, akan tetapi tersebar mengikuti 3 (tiga) zona budidaya (atas, tengah dan bawah) yang memiliki Agroklimat  berbeda-beda, sehingga benih yg akan di kembangkan memiliki kesesuaian dengan zona yang ada.



Rabu, 30 November 2016

MENGAPA E COMMERCE ANDA TIDAK SUKSES



Tahun 2014, adalah tahun yang dimana situs jual/beli online (e-commerce) tersebar dimana-mana. memasarkan produk mereka ke internet, dengan tujuan agar dagangannya laris manis. e-commerce pada dasarnya memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu atau kelompok dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Secara konseptual arsitektur teknologi informasi yang dipergunakan dalam e commerce dapat dibagi menjadi dua sistem besar, yaitu front office system (FOS) dan back office system (BOS). Pada dasarnya, situs atau website merupakan user interface dari FOS karena sifatnya yang menghubungkan konsumen dengan perusahaan. Sehingga seringkali perusahaan mengalokasikan sebagian besar sumber daya-nya untuk membangun sistem ini agar tampak bagus dan menarik di mata konsumen, akan tetapi  kebanyakan perusahaan lupa untuk membangun sistem administratifnya atau BOS, yang sebenarnya merupakan aktivitas penting penunjang transaksi bisnis yang ada. Contoh: bagaimana jika pembeli kecewa karena barang yg dipajang di situs web ternyata habis? atau barang yg diterima tidak sesuai dengan yg di iklankan? dst.

Selasa, 22 November 2016

PENDAMPINGAN TEKNIS PRODUKSI BIBIT TALAS DAN KENTANG


Kegiatan perbanyakan satoimo dilokasi tenant/ PPBT melalui teknik ex vitro masih terus berlanjut hingga saat ini dan sedang memperbanyak tanaman untuk pemenuhan target bibit dan keperluan pengujian. Rata-rata produksi bibit ex vitro dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat yaitu 2-3 bulan. Kelebihan produksi tanaman dengan metode ex vitro adalah dapat dilakukan perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dengan bahan (indukan) yang terbatas.

Begitu pula perlambatan dormasi umbi bibit satoimo juga dilakukan untuk tujuan menjaga ketersediaan umbi bibit di tingkat produsen maupun petani dengan cara memperlama masa dormansi umbi dari yang umumnya hanya 2-3 bulan menjadi 3-4 bulan. Dengan terhambatnya masa dormansi ini akan menyebabkan umbi dapat ditersedia pada saat dibutuhkan untuk ditanam. Hal ini diharapkan petani akan selalu bisa mendapatkan umbi tanpa khawatir akan bertunas terlebih dahulu dalam tempat penyimpanan.

Penguatan SDM melalui konsultasi teknis  dan pendampingan bagi petugas laboratorium  di dalam memproduksi benih kentang bebas virus dalam kultur in vitro telah dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan, Dinas Pertanian dan Peternakan yang berada di Loka, Kec. Uluere, Kab. Bantaeng. Sampai dengan saat ini telah dilakukan aplikasi metode sterilisasi umbi serta modifikasi media perbanyakan plantlet kentang

Rabu, 16 November 2016

BPPT TERAPKAN E-BENIH DI TEKNOPARK BANTAENG


Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian – BPPT Arief Arianto, menyampaikan bahwa program aplikasi e-Commerce yang dikembangkan BPPT untuk Teknopark Bantaeng memiliki keunikan. Program aplikasi tersebut khusus dikembangkan untuk mendukung industri perbenihan, sehingga dinamakan e-Benih. Program aplikasi e-Benih ini, diharapkan selain membantu meningkatkan efekktifitas dan efisiensi pemasaran dan penjualan produk-produk yang dihasilkan tenant-tenant Teknopark Bantaeng, juga berfungsi membantu menginformasikan ketersediaan benih, meningkatkan jaminan dan keaslian mutu benih serta memperbaiki tranparansi dalam bertransaksi