Selasa, 22 November 2016

PENDAMPINGAN TEKNIS PRODUKSI BIBIT TALAS DAN KENTANG


Kegiatan perbanyakan satoimo dilokasi tenant/ PPBT melalui teknik ex vitro masih terus berlanjut hingga saat ini dan sedang memperbanyak tanaman untuk pemenuhan target bibit dan keperluan pengujian. Rata-rata produksi bibit ex vitro dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat yaitu 2-3 bulan. Kelebihan produksi tanaman dengan metode ex vitro adalah dapat dilakukan perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dengan bahan (indukan) yang terbatas.

Begitu pula perlambatan dormasi umbi bibit satoimo juga dilakukan untuk tujuan menjaga ketersediaan umbi bibit di tingkat produsen maupun petani dengan cara memperlama masa dormansi umbi dari yang umumnya hanya 2-3 bulan menjadi 3-4 bulan. Dengan terhambatnya masa dormansi ini akan menyebabkan umbi dapat ditersedia pada saat dibutuhkan untuk ditanam. Hal ini diharapkan petani akan selalu bisa mendapatkan umbi tanpa khawatir akan bertunas terlebih dahulu dalam tempat penyimpanan.

Penguatan SDM melalui konsultasi teknis  dan pendampingan bagi petugas laboratorium  di dalam memproduksi benih kentang bebas virus dalam kultur in vitro telah dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan, Dinas Pertanian dan Peternakan yang berada di Loka, Kec. Uluere, Kab. Bantaeng. Sampai dengan saat ini telah dilakukan aplikasi metode sterilisasi umbi serta modifikasi media perbanyakan plantlet kentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar dan sarannya

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.