Kegiatan
perbanyakan satoimo dilokasi tenant/ PPBT melalui teknik ex vitro masih terus berlanjut hingga saat
ini dan sedang memperbanyak tanaman untuk pemenuhan target bibit dan keperluan
pengujian. Rata-rata produksi bibit ex vitro dapat dilakukan dalam waktu lebih
singkat yaitu 2-3 bulan. Kelebihan produksi tanaman dengan metode ex vitro
adalah dapat dilakukan perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dengan bahan
(indukan) yang terbatas.
Begitu pula perlambatan dormasi umbi
bibit satoimo juga dilakukan untuk tujuan menjaga ketersediaan umbi bibit di
tingkat produsen maupun petani dengan cara memperlama masa dormansi umbi dari
yang umumnya hanya 2-3 bulan menjadi 3-4 bulan. Dengan terhambatnya masa
dormansi ini akan menyebabkan umbi dapat ditersedia pada saat dibutuhkan untuk
ditanam. Hal ini diharapkan petani akan selalu bisa mendapatkan umbi tanpa
khawatir akan bertunas terlebih dahulu dalam tempat penyimpanan.
Penguatan SDM melalui konsultasi teknis dan pendampingan bagi petugas laboratorium di dalam memproduksi benih kentang bebas virus dalam kultur
in vitro telah dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan, Dinas Pertanian
dan Peternakan yang berada di Loka, Kec. Uluere, Kab. Bantaeng. Sampai dengan
saat ini telah dilakukan aplikasi metode sterilisasi umbi serta modifikasi
media perbanyakan plantlet kentang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan sarannya
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.