Sabtu, 22 Oktober 2016

GELAR ACARA DISEMINASI TEKNOLGI PENGOLAHAN PANGAN

Sambutan Ketua Tim Pelaksana Technopark Bantaeng, Bpk. Prof. Dr. Syamsu Alam dalam Acara Diseminasi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan dan Pangan Lokal


Bantaeng 20 Oktober 2016

Dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis pengolahan dan penganekaragaman produk,  Tim Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) – BPPT,  Program Pengembangan Kawasan Technopark Bantaeng bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP), Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3), dan Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyelenggarakan kegiatan pelatihan / demo produk olahan yang ditujukan kepada sekitar 25 orang yang terdiri pelaku usaha pemula, kelompok usaha bersama (KUB), dan kelompok wanita tani (KWT) khususnya bidang usaha olahan hasil perikanan dan olahan pangan berbahan baku lokal.

Koordinator kegiatan Penerapan Inovasi Teknologi Pasca Panen, Program Pengembangan Kawasan Technopark Bantaeng, M. Jusuf Djafar, mengungkapkan kegiatan pelatihan sehari ini merupakan wujud dari salah satu target kegiatan yang ingin dicapai pada tahun 2016 ini yakni meningkatkan pemanfaatan teknologi pengolahan hasil dan meningkatnya keragaman produk olahan. Melalui kegiatan pelatihan sehari ini, saya berharap akan dapat menciptakan peluang usaha baru bagi calon-calon pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) dan menghasilkan produk olahan inovatif yang bisa menjadi “icon” produk olahan Bantaeng.

Rabu, 12 Oktober 2016

LANGKAH STRATEGIS PENGEMBANGAN KAWASAN TECHNOPARK BANTAENG

Technopark adalah sebuah kawasan (daerah) dimana teknologi ditampilkan (diperagakan), dikembangkan dan dikomersialkan. Stakeholder dari sebuah Technopark umumnya adalah Pemerintah (biasanya Pemerintah Daerah), Peneliti (Akademisi), Bisnis dan Keuangan berikut Komunitasnya.  Secara garis besar ada 2 (dua) bisnis yang akan berjalan didalam Technopark, pertama adalah bisnis properti yaitu pemanfaatan gedung dan semua fasilitas yang ada dan yang kedua adalah bisnis kontennya yaitu layanan teknologi (R & D) dan jasa yang memberikan nilai tambah. Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya saing daerah, menumbuhkan budaya inovasi,meningkatkan mutu,mengorganisir perpindahan IPTEK dari Universitas/Lembaga penelitian ke Industri sehingga mendorong terwujudnya aktivitas inovasi. Adapun langkah strategis yang akan ditempuh dalam pengembangan kawasan Technopark Bantaeng sebagai pusat perbenihan Indonesia bagian timur yaitu dengan mendekatkan lembaga penelitian ,lembaga pendidikan dan Industri wisata yang dapat meningkatkan peran teknologi informasi (TIK)/multimedia dalam memperkenalkan kawasan Technopark ketingkat Nasional/Internasional sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Selasa, 11 Oktober 2016

PENDIDIKAN VOKASI PERBENIHAN SETARA D-1 DI TECHNOPARK


Bantaeng 5 Oktober 2016

Pada hari Rabu, tanggal 5 Oktober 2016 bertempat di Ruang Pola-Kantor Bupati Bantaeng dengan disaksikan Wakil Bupati Bantaeng, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, para Camat, para Lurah dan komunitas masyarakat menjadi momen yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Bantaeng, maupun kegiatan Technopark BPPT di Bantaeng. Pada momen tersebut, telah ditandatangani, Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Institut Pertanian Bogor dan BPPT mengenai  Pendidikan Vokasi Berkelanjutan di Bidang Perbenihan.

Tujuan pendirian program Vokasi ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga ahli pratama yang terampil di bidang perbenihan, inovatif, siap pakai, berkualitas, memiliki kemampuan mengikuti perubahan zaman seperti menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat pendukung pemasaran, mengenali perubahan iklim dan lain-lain

Saat ini dilakukan pembukaan pendaftaran bagi calon mahasiswa Pendidikan vokasi yang selanjutnya,perkuliahan akan dimulai pada pertengahan bulan November 2016.  Pendidikan vokasi ini ditargetkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan memunculkan pengusaha-pengusaha baru di bidang perbenihan

VARIETAS JAGUNG BPPT DI KAWASAN TECHNOPARK

Panen Jagung BR4 BPPT di Bombong Kab.Bantaeng, dari kiri kekanan Bp.Sutardjo (KP Technopark), Bp.Syamsu Alam (Ka.Bappeda),Bp.Zainuddin (Ka.Dinas Pertanian), Bp.Arief (Dir.PTPP-BPPT), Bp.Bagus (IPB),Bp.Herman (UPTD Benih)

Bantaeng, 5 Oktober 2016

Salah satu visi Kabupaten Bantaeng adalah menjadi Pusat Benih khususnya Sulawesi Selatan, umumnya untuk Indonesia Bagian Timur. Selaras dengan program pemerintah saat ini yang akan mengembangkan technopark di daerah, maka pengembangan technopark di Kabupaten Bantaeng diarahkan menjadi Kawasan Penghasil Benih. Salah satu benih yang akan  dikembangkan di kabupaten Bantaeng adalah benih tanaman jagung. Untuk mewujudkan visi tersebut, pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2016 di Dusun Bombong Desa Biangkeke, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng dengan dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng, Direktur Program Diploma IPB, Kepala Bappeda Kabupaten Bantaeng, Kepala UPTD Perbenihan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng telah dilakukan panen perdana  varietas tanaman jagung hasil kajian BPPT yaitu varietas BR-4 dan BI-3. Pemanenan perdana tersebut dilakukan dalam rangka uji preferensi jagung di masyarakat.

Keunggulan varietas tersebut, adalah genjah yaitu memiliki umur panen yang  pendek sekitar 85 hari, tahan penyakit bulai, potensi produksi di atas 10 ton pipilan kering per-hektar. Keunggulan tersebut, dibandingkan dengan varietas jagung yang rata rata berumur sekitar 110-120 hari, akan menghemat waktu dan biaya pemeliharaan bagi petani. Jeda waktu  yang panjang sejak panen jagung dan masuknya musim tanam padi, memberikan keleluasaan bagi petani untuk menyiapkan pertanaman padi lahan  saat pergantian musim tanaman