Dari kiri kekanan: Ibu Dwi,Ibu Winda dan Bapak Andi
Serpong 8/11/2016
Dibawah ini adalah diskusi/percakapan antara perekayasa PTPP-BPPT (Ibu Winda) dengan pelaku bisnis satoimo PT.AGROLAWU (Bp.Andi Kristianto). Tujuannya adalah diskusi untuk menjembatani apa yang diperlukan pasar (pelaku bisnis) dan apa yang akan/sedang dilakukan oleh perekayasa/peneliti, agar arah pendampingan teknologi yang diberikan kepada calon technopreneur tepat guna/sasaran dalam memenuhi kebutuhan pasar bibit satoimo.
Tanya (Ibu Winda) :
Jenis umbi seperti apa yang dapat digunakan sebagai bibit satoimo yang
baik ?
Jawab (Bp.Andi Kristianto) : Jenis umbi satoimo yang baik untuk digunakan
sebagai bibit sebaik nya :
Umbi dipanen saat sudah masak fisiologis sempurna
yang ditandai dengan keringnya/matinya tanaman utama, kemudian muncul
tunas-tunas baru di umbi
Umbi yang paling baik digunakan sebagai bibit
adalah umbi anak
Ukuran umbi tidak mempengaruhi produksi umbi
artinya tidak diperlukan grading umbi untuk umbi bibit
Tanya (Ibu Dwi) : Teknik perbanyakan umbi bibit seperti apa yang
baik dan menguntungkan?
Jawab (Bp.Andi Kristianto) : Beberapa macam perbanyakan umbi bibit satoimo
sebagai berikut :
Perbanyakan
melalui kultur jaringan
Perbanyakan melalui kultur jaringan telah dilakukan
oleh Pak Andi dan BIOTROP dengan teknik somatic embryogenesis dan teknik
perbanyakan mata tunas, namun tidak menguntungkan secara bisnis karena
membutuhkan waktu lama sekitar 18 – 20 bulan (umbi yang berasal dari planlet
kecil-kecil jadi dibutuhkan tahap aklimatisasi untuk memperbesar umbi seperti
pada perbanyakan kentang), keragaman produksi umbi tinggi, banyak kegagalan dan
harga planlet mahal. Perbanyakan melalui kultur jaringan sesuai diterapkan
khusus untuk petani yang berminat menjadi petani penghasil umbi bibit dan bukan
petani umbi konsumsi.
Perbanyakan
melalui pembelahan umbi
Perbanyakan melalui pembelahan umbi
telah dilakukan pula oleh Pak Andi, namun kurang menguntungkan secara bisnis
karena membutuhkan biaya lebih. Pembelahan umbi dapat dilakukan bila umbi sudah
tua.
Perbanyakan
melalui umbi
Perbanyakan menggunakan umbi merupakan perbanyakan
yang paling efektif dan menguntungkan secara bisnis.
Tanya (Ibu Winda ) : Teknik pembibitan seperti apa yang terbaik untuk
satoimo?
Jawab (Bp.Andi Kristianto) : Pembibitan satoimo harus dilaksanakan oleh divisi
khusus pembibitan dan tidak tercampur dengan bagian yang menangani umbi
konsumsi. Apabila kebun bibit berada di dataran rendah maka umbi dipanen pada
saat tanaman berumur 6 – 6.5 bulan, sedangkan kebun bibit berada di dataran
tinggi maka dipanen pada saat tanaman berumur 7 bulan. Teknik budidaya umbi
untuk bibit dan umbi untuk konsumsi tidak berbeda, yang membedakan adalah umur
panen, perlakuan panen dan pasca panen.
Tanya (Ibu Winda ) : Bibit yang seperti apa yang diinginkan pasar?
Jawab (Bp.Andi Kristianto) : Pengusaha umbi konsumsi satoimo biasanya akan
menanyakan asal bibit satoimo, sehingga perlu dijaga kemurnian dan kualitas
umbi bibit satoimo. Ketidakmurnian umbi mungkin terjadi karena adanya mutasi
gen atau karena pengaruh lokasi penanaman, sebab yang pasti belum diketahui
oleh Pak Andi. Ukuran umbi bibit tidak mempengaruhi jumlah umbi yang diproduksi
sehingga grading berdasarkan ukuran tidak diperlukan.
Tanya (Ibu Dwi ) : Saran Pak Andi untuk pembibitan satoimo di
Bantaeng?
Jawab (Bp.Andi Kristianto) : Pengaturan pola tanam diperlukan untuk produksi
bibit satoimo di Bantaeng, mengingat penanaman satoimo di Bantaeng biasanya
hanya satu kali? Perlambatan dormansi diperlukan jika produksi bibit sudah
berlebih namun saat ini permintaan umbi konsumsi satoimo yang tinggi dari
Jepang menyebabkan permintaan bibit satoimo juga tinggi sehingga Pak Andi tidak
tidak pernah menyimpan umbi bibit terlalu lama. Pelapisan umbi perlu
dipertimbangkan perhitungan ekonominya mengingat permukaan satoimo cukup luas
dibandingkan benih yang lain. Yang perlu dipertimbangkan saat melaksanakan
penelitian adalah tujuan penelitian apa? Bagaimana pasar bibit satoimo untuk
petani di Bantaeng? Bagaimana perilaku pasar? seberapa luas kebun yang akan
digunakan sebagai kebun produksi bibit? Bagaimana permintaan pasar terhadap
bibit satoimo?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan sarannya
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.