Jumat, 11 November 2016

BANGUN PERBENIHAN DI BANTAENG, TECHNOPARK BPPT TEMPA 60 PRODUSEN BENIH PADI DAN JAGUNG HIBRIDA


Bantaeng, 27/10/2016 - Dalam rangka melaksanakan program Technopark Bantaeng tahun 2016, Pusat Teknologi Produksi Pertanian (PTPP) BPPT bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng menyelenggarakan pelatihan bagi 30 orang produsen benih padi dan 30 orang produsen benih jagung hibrida di Gedung PGRI, Kab. Bantaeng.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25-26 Oktober 2016 ini dibuka oleh Wakil Bupati Kab. Bantaeng Drs. HM. Yasin, MT, didampingi oleh Kelapa Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng Ir. M. Zainuddin, MSi. Hadir pula Kepala Technopark BPPT untuk Bantaeng Ir. Sutardjo, MSi dan insinyur kepala (Chief Engineer) Ir. Ahmad Suhendra.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bantaeng menekankan perlunya petani mengadopsi teknologi yang terus berkembang. "Teknologi terus berkembang tanpa dapat dihentikan, sehingga menjadi mutlak untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut, demikian pula pada teknologi pertanian. Penguatan SDM dalam aplikasi teknologi perbenihan padi dan jagung hibrida diperlukan untuk mendukung berjalannya Technopark Bantaeng yang sedang kita bangun bersama" ujarnya dalam sambutan. Pelatihan ini dibuka dengan penyerahan baju dan topi pelatihan kepada peserta secara simbolis oleh Wakil Bupati Bantaeng.

Sementara itu Kepala Program Technopark BPPT untuk Bantaeng, Ir. Sutardjo, MSi menyatakan bahwa BPPT memiliki target terwujudnya pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) dalam program Technopark Bantaeng. Pelatihan ini merupakan salah satu tahapan yang harus ditempuh untuk dapat membekali produsen benih manjadi calon-calon PPBT yang akan terlibat dalam Technopark Bantaeng nantinya.

"Sekarang janganlah bermental petani, marilah memiliki mental petani yang juga pengusaha. Karena kesejahteraan dapat meningkat jika kita menjadi pengusaha sehingga pembekalan SDM produsen benih ini perlu untuk kita semua. Bahkan untuk mendukung penguatan SDM Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng bekerjasama dengan BPPT dan IPB membentuk program studi D1 Teknologi Benih di Bantaeng, yang rencananya perkuliahan perdana akan dilaksanakan pada pertengahan November 2016" ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan -Ir. M. zainuddin, MP- dengan penuh semangat di hadapan semua peserta.

Dalam kesempatan pelatihan ini juga disampaikan peran Technopark Bantaeng oleh Ir. Ahmad Suhendra selaku Chief Engineer. "Technopark Bantaeng berperan untuk menjembatani antara pemerintah/masyarakat, perguruan tinggi/peneliti serta swasta. Pada proses pemasaran benih akan digunakan teknologi e-commerce untuk memudahkan transaksi" imbuhnya

Pelatihan yang digelar selama 2 hari penuh ini menghadirkan 10 pemateri yang berasal dari BPSB, Balitsereal, BPTP, Universitas Hasanuddin serta UPTD BBD Kab. Bantaeng. Kegiatan pelatihan dilakukan secara indoor untuk penyampaian materi serta outdoor untuk praktek lapang meliputi produksi, prosesing, pengelolaan, pengemasan, penyimpanan dan pemasaran benih padi dan jagung hibrida.

Selaku ketua pelaksana, Dwi Pangesti Handayani SP, MSi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan produsen benih padi dan jagung hibrida merupakan bagian dari program pengembangan Kawasan Technopark Bantaeng bidang perbenihan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang tepat untuk memberikan bekal ilmu dan motivasi bagi produsen benih di Bantaeng.

Salah satu pembicara dalam materi pengelolaan benih padi, Ir. Arafah, MS menyatakan "Sulawesi Selatan merupakan lumbung padi terbesar setelah pulau Jawa. Dengan luas lahan sawah sebanyak 587.328 ha, setidaknya dibutuhkan benih padi sebanyak 12 ribu ton untuk Sulawesi Selatan saja. Sehingga menjadi peluang yang sangat baik untuk bagi produsen benih padi di Bantaeng serius mengelola permintaan benih tersebut."

Bergabung pula pada sesi akhir kegiatan ini lima orang penyuluh Badan  Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab. Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. "Saya sangat puas dengan pelatihan ini meskipun hanya dapat mengikuti praktek prosesing dan materi penyimpanan benih. Dapat mengisi kembali ilmu kami. Motivasi dari para pembicara membangkitkan semangat kami untuk memberikan hal yang serupa bagi daerah kami" ungkap Fransiskus Basim Buhari sebagai ketua rombongan.

Dalam kesempatan ini juga disampaikan inovasi teknologi dari BPPT untuk Technopark Bantaeng oleh Dwi Pangesti Handayani, SP, MSi dan Winda Nawfetrias SP, MSi yaitu jagung hibrida BR-2 dan BR-4, biopestisida Tricho-Best dan BB-Best serta metode penghitungan kebutuhan pupuk Fertilizer Rate Calculator.

Salah satu peserta pelatihan produksi benih jagung hibrida Kadir dari desa Biangloe, menyampaikan ucapan terima kasih pada pihak penyelenggara acara yang sangat baik ini bagi petani. "Sekiranya bisa dilaksanakan selama 5 hari penuh akan lebih baik lagi sehingga bisa lebih mendalam pada setiap materi yang diberikan" pintanya.


Ketua UPTD BBD Kab. Bantaeng -Muhammah Herman Nur- dalam pidato penutupannya menekankan "Kegiatan ini merupakan kerjasama yang baik antara BPPT dengan Pemda Kab. Bantaeng khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng. Para produsen benih diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang telah diberikan dan nantinya dapat bersinergi dengan pihak terkait di Bantaeng untuk mencapai target capaian produksi benih dan berjalan seiring dengan Technopark Bantaeng" pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar dan sarannya

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.