Bantaeng, 27/10/2016 - Dalam rangka
melaksanakan program Technopark Bantaeng tahun 2016, Pusat Teknologi Produksi
Pertanian (PTPP) BPPT bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kab.
Bantaeng menyelenggarakan pelatihan bagi 30 orang produsen benih padi dan 30
orang produsen benih jagung hibrida di Gedung PGRI, Kab. Bantaeng.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25-26
Oktober 2016 ini dibuka oleh Wakil Bupati Kab. Bantaeng Drs. HM. Yasin, MT,
didampingi oleh Kelapa Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng Ir. M.
Zainuddin, MSi. Hadir pula Kepala Technopark BPPT untuk Bantaeng Ir. Sutardjo,
MSi dan insinyur kepala (Chief Engineer) Ir. Ahmad Suhendra.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Bantaeng
menekankan perlunya petani mengadopsi teknologi yang terus berkembang. "Teknologi
terus berkembang tanpa dapat dihentikan, sehingga menjadi mutlak untuk dapat
mengikuti perkembangan tersebut, demikian pula pada teknologi pertanian.
Penguatan SDM dalam aplikasi teknologi perbenihan padi dan jagung hibrida
diperlukan untuk mendukung berjalannya Technopark Bantaeng yang sedang kita
bangun bersama" ujarnya dalam sambutan. Pelatihan ini dibuka dengan
penyerahan baju dan topi pelatihan kepada peserta secara simbolis oleh Wakil
Bupati Bantaeng.
Sementara itu Kepala Program Technopark BPPT
untuk Bantaeng, Ir. Sutardjo, MSi menyatakan bahwa BPPT memiliki target
terwujudnya pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) dalam program Technopark
Bantaeng. Pelatihan ini merupakan salah satu tahapan yang harus ditempuh untuk
dapat membekali produsen benih manjadi calon-calon PPBT yang akan terlibat
dalam Technopark Bantaeng nantinya.
"Sekarang janganlah bermental petani, marilah
memiliki mental petani yang juga pengusaha. Karena kesejahteraan dapat
meningkat jika kita menjadi pengusaha sehingga pembekalan SDM produsen benih
ini perlu untuk kita semua. Bahkan untuk mendukung penguatan SDM Dinas
Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng bekerjasama dengan BPPT dan IPB
membentuk program studi D1 Teknologi Benih di Bantaeng, yang rencananya
perkuliahan perdana akan dilaksanakan pada pertengahan November 2016"
ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan -Ir. M. zainuddin, MP- dengan
penuh semangat di hadapan semua peserta.
Dalam kesempatan pelatihan ini juga disampaikan
peran Technopark Bantaeng oleh Ir. Ahmad Suhendra selaku Chief Engineer.
"Technopark Bantaeng berperan untuk menjembatani antara
pemerintah/masyarakat, perguruan tinggi/peneliti serta swasta. Pada proses
pemasaran benih akan digunakan teknologi e-commerce untuk memudahkan
transaksi" imbuhnya
Pelatihan yang digelar selama 2 hari penuh ini
menghadirkan 10 pemateri yang berasal dari BPSB, Balitsereal, BPTP, Universitas
Hasanuddin serta UPTD BBD Kab. Bantaeng. Kegiatan pelatihan dilakukan secara
indoor untuk penyampaian materi serta outdoor untuk praktek lapang meliputi
produksi, prosesing, pengelolaan, pengemasan, penyimpanan dan pemasaran benih
padi dan jagung hibrida.
Selaku ketua pelaksana, Dwi Pangesti Handayani
SP, MSi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan produsen benih padi dan jagung
hibrida merupakan bagian dari program pengembangan Kawasan Technopark Bantaeng
bidang perbenihan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang
tepat untuk memberikan bekal ilmu dan motivasi bagi produsen benih di Bantaeng.
Salah satu pembicara dalam materi pengelolaan
benih padi, Ir. Arafah, MS menyatakan "Sulawesi Selatan merupakan lumbung
padi terbesar setelah pulau Jawa. Dengan luas lahan sawah sebanyak 587.328 ha, setidaknya
dibutuhkan benih padi sebanyak 12 ribu ton untuk Sulawesi Selatan saja.
Sehingga menjadi peluang yang sangat baik untuk bagi produsen benih padi di
Bantaeng serius mengelola permintaan benih tersebut."
Bergabung pula pada sesi akhir kegiatan ini
lima orang penyuluh Badan Pelaksana
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab. Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. "Saya sangat puas dengan pelatihan ini meskipun hanya dapat
mengikuti praktek prosesing dan materi penyimpanan benih. Dapat mengisi kembali
ilmu kami. Motivasi dari para pembicara membangkitkan semangat kami untuk
memberikan hal yang serupa bagi daerah kami" ungkap Fransiskus Basim Buhari
sebagai ketua rombongan.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan inovasi
teknologi dari BPPT untuk Technopark Bantaeng oleh Dwi Pangesti Handayani, SP,
MSi dan Winda Nawfetrias SP, MSi yaitu jagung hibrida BR-2 dan BR-4, biopestisida
Tricho-Best dan BB-Best serta metode penghitungan kebutuhan pupuk Fertilizer
Rate Calculator.
Salah satu peserta pelatihan produksi benih
jagung hibrida Kadir dari desa Biangloe, menyampaikan ucapan terima kasih pada
pihak penyelenggara acara yang sangat baik ini bagi petani. "Sekiranya
bisa dilaksanakan selama 5 hari penuh akan lebih baik lagi sehingga bisa lebih
mendalam pada setiap materi yang diberikan" pintanya.
Ketua UPTD BBD Kab. Bantaeng -Muhammah Herman
Nur- dalam pidato penutupannya menekankan "Kegiatan ini merupakan
kerjasama yang baik antara BPPT dengan Pemda Kab. Bantaeng khususnya Dinas
Pertanian dan Peternakan Kab. Bantaeng. Para produsen benih diharapkan dapat
memanfaatkan ilmu yang telah diberikan dan nantinya dapat bersinergi dengan
pihak terkait di Bantaeng untuk mencapai target capaian produksi benih dan
berjalan seiring dengan Technopark Bantaeng" pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan sarannya
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.